Blogger templates

Selasa, 12 April 2011

Pengendalian Penyakit bersumber Vektor (nyamuk) di bandara Supadio

Salah satu tugas pokok dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam mencegah masuk-keluarnya penyakit dari atau ke luar negeri adalah melalui Pengendalian Resiko Lingkungan (PRL) di Bandara dan alat transportasi. Upaya ini dilakukan untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit serta meminimalisasi dampak resiko lingkungan terhadap masyarakat. Usaha-usaha pengendalian PRL di Bandara meliputi sanitasi lingkungan dan pemberantasan vektor dan binatang penular penyakit. Salah satu kegiatan dalam pemberantasan vektor yaitu pengendalian nyamuk yang meliputi survey jentik dan nyamuk dewasa, identifikasi jentik dan nyamuk dewasa, pemberantasan jentik dan nyamuk dewasa, diseminasi informasi hasil pengendalian.
Daerah Bandar udara yang harus bebas dari infestasi A.aegypty yaitu: : daerah di dalam lingkungan perimeter Bandar udara, yakni suatu lingkungan dimana terdapat bangunan-bangunan untuk kegiatan penerbangan (gedung-gedung terminal dan transit, gudang) dan tempat parkir pesawat terbang.Untuk mempertahankan agar daerah di dalam perimeter bebas A.aegypti maka perlu diadakan usaha-usaha pengendalian secara aktif di daerah perimeter dan daerah buffer (protective area) di sekitar perimeter sejauh sekurang-kurangnya 400 m. Di daerah tersebut indeks A.aegypti (House Index) harus dipertahankan hingga < 1%.
Adapun kegiatan survey yang dilakukan di Bandara Supadio meliputi :
a.      Survey jentik nyamuk Aedes aegypti dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-         Semua tempat atau bejana yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti diperiksa (dengan mata telanjang) untuk mengetahui ada tidaknya jentik.
-         Untuk memeriksa TPA yang berukuran besar, 
seperti: bak mandi, tempayan, drum dan bak 
penampungan air lainnya.Jika pada pandangan 
(penglihatan) pertama tidak menemukan jentik, 
tunggu kira-kira 1 menit untuk memastikan bahwa
benar jentik tidak ada.
            -    Untuk memeriksa tempat-tempat perkembangbiakan
                  yang kecil, seperti: vas bunga atau pot tanaman
                  air atau botol yang airnya keruh, seringkali
                  airnya perlu dipindahkan ke tempat lain.
            -    Untuk memeriksa jentik di tempat yang 
                  agak gelap,  atau airnya keruh menggunakan senter.

       b. Metode Survey
      b.1 Metode survey jentik dilakukan dengan cara :
   -   Single larva: Cara ini dilakukan dengan mengambil satu jentik di setiap tempat genangan air yang ditemukan 
jentik untuk diidentifikasi lebih lanjut

  
-     Visual: Cara ini dilakukan dengan melihat ada atau
    tidaknya jentik di setiap genangan air tanpa 
    mengambil jentiknya.

b.2.Metode survey nyamuk dewasa   dilakukan dengan cara :
-     Penangkapan nyamuk yang hinggap di dinding
dengan menggunakan aspirator
-     Bila tertangkap didentifikasi dengan mikroskop
untuk menentukan jenis nyamuk.














Hasil Kegiatan
Bulan
Daerah
Temuan dan Jlh
HI
CI
Januari
Perrimeter
Cullex (3)



Buffer
Aedes Aegypty (2)
2,1 %
0,3 %
Pebruari
Perrimeter
Aedes Aegypty (1)
Culex (2)
3,45 %
0,93%

Buffer
Aedes Aegypty (2)
Ae.Albopictus (1)
Culex (5)
2,1%
0,3 %
Maret
Perrimeter
Aedes Aegypty (1)
Culex (2)
3,7 %
0,8 %

Buffer
Ae. Aegypty ( 2)
 Culex ( 2)
1,05 %
0,15 %

     Tindak  Lanjut 
-   Abatisasi
-   Fogging
-   Penyuluhan untuk masyarakat melakukan PSN melalui 3 M (menguras, menutup, mengubur)
-   Pembentukan jejaring kerja pengendalian vektor (nyamuk) di wilayah kerja Bandara Supadio

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger