Blogger templates

Kamis, 07 April 2011

Screening faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus di wilayah kerja Bandara Supadio


A.      Latar belakang

Menurut WHO, lebih dari 220 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes. Pada tahun 2004, diperkirakan 3,4 juta orang meninggal dari konsekuensi gula darah tinggi. Lebih dari 80% kematian diabetes terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan WHO memproyeksikan bahwa sejumlah kematian diabetes akan meningkat terus sampai tahun 2030.
Implementasi IHR 2005, memberikan implikasi terhadap tugas pokok dan fungsi KKP menjadi semakin berkembang. Tidak lagi berfokus pada penyakit menular potensial wabah tetapi juga penyakit – penyakit tidak menular juga menjadi perhatian dunia.
Dalam upaya preventif terhadap faktor risiko penyakit Diabetes, KKP Kelas II Pontianak sebagai UPT Kementerian Kesehatan menyelenggarakan screening faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus pada pekerja di Bandara Supadio. Diharapkan kegiatan dapat memberikan informasi kepada pekerja kondisi kesehatannya sehingga penanganan secara dini dapat segera dilakukan.

 

B.   Penyakit Diabetes Mellitus

Apa itu diabetes?

Diabetes adalah suatu penyakit kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah. Hiperglikemia, atau gula darah yang meningkat, adalah efek umum diabetes yang tidak terkontrol dan dari waktu ke waktu menyebabkan kerusakan yang serius pada banyak sistem tubuh, terutama saraf dan pembuluh darah.

 Diabetes tipe 1
Penyebab diabetes tipe 1 tidak diketahui dan tidak dapat dicegah dengan pengetahuan saat ini. Gejala termasuk ekskresi urin yang berlebihan (poliuria), haus (polidipsia), kelaparan konstan, penurunan berat badan, perubahan visi dan kelelahan. Gejala-gejala ini dapat terjadi tiba-tiba.
                Tipe 2 diabetes
Diabetes tipe 2 meliputi 90% dari penderita diabetes di seluruh dunia, dan sebagian besar merupakan hasil dari kelebihan berat badan dan aktivitas fisik.

 

Apa konsekuensi umum dari diabetes?

Seiring waktu, diabetes bisa merusak jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. 50% dari penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung (terutama penyakit jantung dan stroke). Dikombinasikan dengan berkurangnya aliran darah, neuropati pada kaki meningkatkan kemungkinan ulkus tungkai kaki dan akhirnya amputasi akhirnya. Diabetic retinopathy merupakan penyebab utama kebutaan, dan terjadi sebagai akibat dari kerusakan akumulasi jangka panjang ke pembuluh darah kecil di retina. Setelah 15 tahun diabetes, sekitar 2% dari orang menjadi buta, dan sekitar 10% mengembangkan gangguan penglihatan parah.

Bagaimana Prevention Diabetes?

Langkah-langkah gaya hidup sederhana telah terbukti efektif dalam mencegah atau menunda timbulnya diabetes tipe 2. Untuk membantu mencegah diabetes tipe 2 dan komplikasinya, orang harus:
  •  mencapai dan menjaga berat badan yang sehat;
  • Secara fisik aktif - setidaknya 30 menit reguler, aktivitas moderat intensitas .Kegiatan lebih banyak dibutuhkan untuk mengendalikan berat badan;
  • Makan makanan yang sehat antara tiga dan lima porsi buah dan sayuran sehari dan mengurangi asupan gula dan lemak jenuh;
  • Menghindari merokok karena meningkatkan risiko penyakit jantung.
Bagaimana diabetes dapat diketahui secara tepat ?
Diagnosis dini dapat dicapai melalui tes darah yang relatif murah.
   C.  Hasil Kegiatan
Tabel 1
Distribusi jumlah kunjungan pekerja melakukan screening
 faktor risiko Diabetes Melitus berdasarkan Jenis kelamin di wilker Bandara Supadio
No
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
43
2
Perempuan
7

Jumlah
50

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa jumlah total pekerja yang melakukan screening sebanyak 50 orang, dengan perbandingan 43 ( 86% ) orang laki-laki dan 7 (14 %) orang perempuan.

Tabel 2

Distribusi jumlah kunjungan pekerja melakukan screening
 faktor risiko Diabetes Melitus berdasarkan Umur di wilker Bandara Supadio

No
Umur (Th)
Jumlah
1
Laki-laki


a.      25 – 35
2

b.      3 6 – 45
18

c.       46 - 55
23
2
Perempuan


a.      25 – 35
1

b.      3 6 – 45
2

c.       46 - 55
4
Berdasarkan data diatas didapatkan distribusi terbanyak pada umur 46-55 tahun dengan responden laki-laki 23 orang dan perempuan 4 orang.

Grafik 1
Distribusi Body Mass Index terhadap Jenis Kelamin 
pekerja di wilayah kerja Bandara Supadio


Berdasarkan data disamping bahwa responden dengan BMI normal sebesar 26  %  (13 orang ) yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Sedangkan responden obesitas sebesar 74 % yang terdiri dari 32 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.


Grafik 2
Distribusi tekanan darah berdasarkan jenis kelamin pekerja
 di wilker Bandara Supadio
     Berdasarkan data di samping bahwa responden dengan Tekanan darah normal sebesar 40 %  (20 orang ) yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 7  orang perempuan. Sedangkan responden dengan tekanan darah > 140  sebesar 60 % yang terdiri dari 30 orang laki-laki.

 


Grafik 3

Distribusi pemeriksaan gula darah sewaktu berdasarkan

jenis  kelamin pekerja di wilker Bandara Supadio

Berdasarkan data di samping bahwa responden dengan gula darah normal sebesar 94 %  (47 orang ) yang terdiri dari 41 orang laki-laki dan 6  orang perempuan. Sedangkan responden dengan gula darah > 200  sebesar 6 % yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.

D.     Tindak Lanjut

Kantor Kesehatan Pelabuhasebagai port health authority akan melakukan:

-     Sosialisasi tanda dan gejala kasus faktor-faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus kepada pekerja di wilker Bandara Supadio

-    Pekerja di lingkungan Bandara Supadio disarankan untuk lebih aktif berolahraga dan menjaga gaya hidup sehat.

-    Pekerja yang mempunyai gula darah sewaktu dianjurkan memeriksakan diri   secara berkala.

-     Meningkatkan pelayanan penyuluhan tentang penyakit tidak menular umumnya.



0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger